BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya untuk
meningkatkan mutu pendidikan yang merupakan salah satu prioritas pembangunan di
bidang pendidikan. Berbagai inovasi dan program pendidikan juga telah
dilaksanakan, antara lain terciptanya sistem pembelajaran yang berdaya saing
responsif terhadap pembangunan lokal, nasional, dan global.
Namun berbagai
indikator menunjukkan bahwa mutu pendidikan masih belum meningkat secara
signifikan. Pembelajaran di sekolah cenderung sangat teoritik dan tidak terkait
dengan lingkungan dimana anak berada. Akibatnya peserta didik tidak mampu
menerapkan apa yang dipelajari di sekolah guna memecahkan masalah kehidupan
yang dihadapi dalam kehidupan keseharian.
Pendidikan seakan
merebut anak didik dari lingkungannya sehingga menjadi asing di masyarakatnya
sendiri. Dalam kehidupan keseharian, manusia akan selalu dihadapkan pada
problema hidup yang harus dipecahkan dengan menggunakan berbagai saran dan situasi
yang dapat dimanfaatkan. Belajar dari pengalaman hidup masing-masing maka
masalah yang dihadapi harus dipecahkan secara kreatif.
Maka bidang pendidikan
perlu secara aktif berperan mempersiapkan calon tenaga kerja yang mampu
bersaing dengan mereka dan dari negara lain.
Bertindak dari
pemikiran di atas maka tujuan observasi ini dilakukan agar pendidikan dapat
membekali peserta didik yang mempunyai kecakapan. Dan ini perlu diterapkan
prinsip pendidikan berbasis luas yang tidak hanya berorientasi belajar teori
saya dikelas tetapi mampu mempraktekannya untuk memecahkan problema kehidupan
sehari-hari.
Di SMAN 1 Kuningan Pramuka berdiri sejak 22
tahun yang lalu tepatnya pada tahun 1990. Adapun tujuan diadakannya kepramukaan
di SMAN 1 Kuningan adalah sebagai sarana untuk mendapatkan ilmu yang tidak ada
di jam sekolah, contonya seperti mengenal dan merawat lingkungan lebih luas dan
juga bisa mengenal juga keorganisasian.
Pramuka SMAN 1 Kuningan sendiri tidak
mempunyai Visi dan Misi secara khusus tetapi Visi dan Misi Pramuka pada umumnya
adalah Visi “Gerakan Pramuka sebagai
wadah pilihan utama dan solusi handal masalah-masalah kaum muda". Misi 1.
Mempramukakan kaum muda. Yang dimaksud dengan mempramukakan tidak berarti bahwa
seluruh kaum muda itu dimasukkan sebagai anggota Gerakan Pramuka tetapi lebih
pada tataran jiwa dan prilaku kaum muda yang sesuai dengan pramuka sebagai
bagian dari masyarakat indonesia.
2. Membina anggota yang berjiwa dan berwatak Pramuka, berlandaskan
iman dan taqwa (Imtaq) serta selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (Iptek) Bahwa semua sendi program pendidikan yang dilaksanakan
Gerakan Pramuka harus dilandaskan pada Iman dan taqwa dan selalu mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga apapun yang dilakukan
perlu mengikuti perkembangan yang disesuaikan dengan kebutuhan pada eranya. 3.
Membentuk kader bangsa patriot pembangunan yang memiliki jiwa bela negara Gerakan
pramuka memiliki salah satu tugas yakni menyiapkan kader bangsa sehingga diperlukan
adanya pendidikan yang khusus. Untuk itu, karena disadari bahwa perlunya pendidikan
bela negara sebagai bagian dari kebutuhan bangsa dan negara. 4. Menggerakkan anggota
dan organisasi Gerakan Pramuka agar peduli dan tanggap terhadap masalah-masalah
kemasyarakatan. Hal ini dilakukan untuk memantapkan jati diri Gerakan Pramuka
melalui kode kehormatannya dan sekaligus sebagai pencerminan anggota Pramuka
yang tanggap terhadap permasalahan pada lingkungan sekitarnya.
B.
Tujuan Observasi
·
Mencetak
siswa-siswi yang kreatif dan inovatif.
·
Meningkatkan
mutu sumber daya manusia dalam persaingan pendidikan.
C.
Manfaat Observasi
·
Siswa
dapat memiliki keahlian sehingga, siswa dapat menggali potensi diri.
·
Membentuk
kepribadian yang kuat dan tidak putus asa.
·
Memberikan
kesempatan kepada penulis untuk mempelajari, mengamati, dan mengkaji suatu
kelompok sosial.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
A.
Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan
keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok juga dapat memengaruhi perilaku para anggotanya.
Ciri-ciri Kelompok Sosial :
·
Setiap anggota
kelompok harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang
bersangkutan.
·
Ada hubungan timbal
balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya.
·
Ada suatu faktor yang
dimiliki bersama, sehingga hubungan antara mereka bertambah erat, misalnya:
nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang
sama, dan lain-lain.
·
Berstruktur,
berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.
·
Bersistem dan
berproses.
Macam-macam Kelompok
Sosial:
Menurut Robert Bierstedt, kelompok memiliki banyak jenis dan dibedakan berdasarkan ada tidaknya
organisasi, hubungan sosial antara kelompok, dan kesadaran jenis. Bierstedt
kemudian membagi kelompok menjadi empat macam:
·
Kelompok statistik,
yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh:
Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah kecamatan.
·
Kelompok
kemasyarakatan, yaitu kelompk yang memiliki persamaan tetapi tidak mempunyai
organisasi dan hubungan sosial di antara anggotanya.
·
Kelompok sosial, yaitu
kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan
yang lainnya, tetapi tidak terukat dalam ikatan organisasi. Contoh: Kelompok
pertemuan, kerabat.
·
Kelompok asosiasi,
yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan ada persamaan
kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Dalam asosiasi, para anggotanya
melakukan hubungan sosial, kontak dan komunikasi, serta memiliki ikatan
organisasi formal. Contoh: Negara, sekolah.
Klasifikasi Kelompok Sosial Klasifikasi kelompok sosial menurut erat
longgarnya ikatan antar anggota menurut
Ferdinand Tonnies: = Paguyuban (gemeinschaft) Paguyuban atau gemeinschaft
adalah kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang
murni, bersifat alamiah, dan kekal. Ciri-ciri kelompok paguyuban :
·
terdapat ikatan batin
yang kuat antaranggota
·
hubungan antar anggota
bersifat informal
Tipe paguyuban:
·
Paguyuban karena
ikatan darah (gemeinschaft by blood)
Contoh: keluarga, kelompok kekerabatan.
Kelompok genealogis adalah kelompok yang terbentuk berdasarkan hubungan
sedarah. Kelompok genealogis memiliki tingkat solidaritas yang tinggi karena
adanya keyakinan tentang kesamaan nenek moyang.
·
Paguyuban karena
tempat (gemeinschaft of place)
Contoh: Rukun Tetangga, Rukun Warga.
Komunitas adalah kelompok sosial yang terbentuk berdasarkan lokalitas.
Contoh: Beberapa keluarga yang berdekatan membentuk RT(Rukun Tetangga), dan
selanjutnya sejumlah Rukun Tetangga membentuk RW (Rukun Warga).
·
Paguyuban karena
ideologi (gemeinschaft of mind)
Contoh: partai politik berdasarkan agama
Patembayan (gesellschaft)
Patembayan atau gesellschaft adalah
kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan lahir yang pokok untuk
jangka waktu yang pendek. Ciri-ciri kelompok patembayan :
·
hubungan antaranggota
bersifat formal
·
memiliki orientasi
ekonomi dan tidak kekal
·
memperhitungkan nilai
guna (utilitarian)
·
lebih didasarkan pada
kenyataan sosial
Contoh: ikatan antara pedagang, organiasi dalam suatu pabrik atau industri.
Faktor Pembentuk
Bergabung dengan sebuah
kelompok merupakan sesuatu yang murni dari diri sendiri atau juga secara
kebetulan. Misalnya, seseorang terlahir dalam keluarga tertentu. Namun, ada
juga yang merupakan sebuah pilihan. Dua faktor utama yang tampaknya mengarahkan
pilihan tersebut adalah kedekatan dan kesamaan.
Kedekatan
Pengaruh tingkat
kedekatan, atau kedekatan geografis,
terhadap keterlibatan seseorang dalam sebuah kelompok tidak bisa diukur. Kita
membentuk kelompok bermain dengan orang-orang di sekitar kita. Kita bergabung
dengan kelompok kegiatan sosial lokal. Kelompok tersusun atas individu-individu
yang saling berinteraksi. Semakin dekat jarak geografis antara dua orang, semakin
mungkin mereka saling melihat, berbicara, dan bersosialisasi.
Singkatnya, kedekatan fisik meningkatkan peluang interaksi dan bentuk kegiatan
bersama yang memungkinkan terbentuknya kelompok sosial. Jadi, kedekatan
menumbuhkan interaksi, yang memainkan peranan penting terhadap terbentuknya
kelompok pertemanan.
Kesamaan
Pembentukan
kelompok sosial tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik, tetapi juga
kesamaan di antara anggota-anggotanya. Sudah menjadi kebiasaan, orang leih suka
berhubungan dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya. Kesamaan yang
dimaksud adalah kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelejensi,
atau karakter-karakter personal lain. Kesamaan juga merupakan faktor utama
dalam memilih calon pasangan untuk membentuk kelompok sosial yang disebut
keluarga.
Pembentukan
Norma Kelompok
Perilaku
kelompok, sebagaimana semua perilaku sosial, sangat dipengaruhi oleh
norma-norma yang berlaku dalam kelompok itu. Sebagaimana dalam dunia sosial
pada umumnya, kegiatan dalam kelompok tidak muncul secara acak. Setiap kelompok
memiliki suatu pandangan tentang perilaku mana yang dianggap pantas untuk
dijalankan para anggotanya, dan norma-norma ini mengarahkan interaksi kelompok. Norma muncul melalui proses interaksi yang perlahan-lahan di antara anggota
kelompok. Pada saat seseorang berprilaku tertentu pihak lain menilai
kepantasasn atau ketidakpantasan perilaku tersebut, atau menyarankan perilaku
alternatif (langsung atau tidak langsung). Norma terbetnuk dari proses
akumulatif interaksi kelompok. Jadi, ketika seseorang masuk ke dalam sebuah
kelompok, perlahan-lahan akan terbentuk norma, yaitu norma kelompok
BAB III
HASIL OBSERVASI
Pramuka singkatan dari “Praja Muda Karana”
yang artinya Rakyat Muda Yang Suka Berkarya. "Pramuka" merupakan
sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga (7-10
tahun), Pramuka Penggalang (11-15 tahun), Pramuka Penegak (16-20 tahun) dan
Pramuka Pandega (21-25 tahun). Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina
Pramuka, Andalan Pramuka, Korps Pelatih Pramuka, Pamong Saka Pramuka, Staf
Kwartir dan Majelis Pembimbing Pramuka.
Sedangkan yang dimaksud
"Kepramukaan" adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan
di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat,
teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar
Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak,
akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan
yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan
bangsa Indonesia.
Lambang Gerakan Pramuka mengandung
arti kiasan sebagai berikut:
1.
Buah nyiur dalam
keadaan tumbuh dinamakan cikal. Ini mengandung arti Pramuka
adalah inti bagi kelangsungan hidup bangsa (tunas penerus bangsa).
2.
Buah nyiur tahan lama.
Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang jasmani
dan rohaninya kuat dan ulet.
3.
Nyiur dapat tumbuh di
berbagai jenis tanah. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang mampu beradaptasi dalam kondisi apapun.
4.
Nyiur tumbuh menjulang
tinggi. Ini mengandung arti, setiap Pramuka memiliki
cita-cita yang tinggi.
5.
Akar nyiur kuat.
Mengandung arti, Pramuka berpegang pada dasar-dasar yang kuat.
8.
Lambang sepuluh api
yang berkobar melambangkan Dasadarma.
9.
Padi dan kapas
melambangkan kesuburan dibidang pangan dan sandang.
10.
Kode daerah
melambangkan daerah kota daerah.
11.
Nama kabupaten
melambangkan kota cabang.
12.
Bintang melambangkan
lima Sila Pancasila.
A.
Jumlah anggota kelompok dan struktur organisasi
Pengurus
pramuka pada tahun sekarang berjumlah 29 orang.
Struktur
Organisasi Dewan Ambalan SMAN 1 Kuningan Angkatan 22
MABIGUS
Drs. Kasiyo, M.Pd
PEMBINA PUTRA PEMBINA PUTRI
Ade Dadan, S.Pd Irna, S.Pd
PRADANA PUTRA PRADANA PUTRI
Galih Purnama Wulan
Dewani Putri
SEKERTARIS UMUM SEKERTRARIS 1
Hayatur Rosyidah
Ghea Naluritha Sritammi
BENDAHARA UMUM BENDAHARA 1
Andreya Gheanaya Alia Monika
TEKNIK
KEPRAMUKAAN KAJIAN MATERI
Aditia Rachman Aep Muhamad Hunaepi
Deni Putra
Alexander
Diaz Dwi
Maulida Fahrul Azmi Al’syafiq
Muhammad
Reyhan F Mochamad Fattah Naufal Fakhri
Mochamad
Rifaldi Perdana Putra Tika Sri Mediani
Willy
Bambang Sadewo Visiani Elan Pahlawati Siregar
LATIHAN DAN EVALUASI PENGABDIAN MASYARAKAT
Aldo Hardiansyah
Aditia Novianti
Agung Cipto Wibowo Arifah Nurul Fadla
Deri Nugraha M.Galang Arbi S
Lita Dwi Nur Apriliyani Nura Azizah Zahra
Vannie Mutiah Hidayat Sri Nur Oktafiani
Willy Bambang Irawan
B.
Dasar Stratifikasi
Dasar stratifikasi dilihat dari
kemampuan tiap orang dalam berfikir dan bertindak.
C.
Kesadaran dari tiap anggota kelompok
(identitas/tanggung jawab)
Dari setiap masing-masing anggota
kelompok mempunyai ciri khasnya dalam memberikan materi kepada peserta pramuka.
Kesadaran dari semua anggota kelompok kembali lagi kepada dirinya masing-masing
apakah ikhlas untuk mengerjakan tugasnya di organisasi tersebut atau ingin
mendapat pujian dari atasan maupun dari orang lain.
D.
Kedisiplinan anggota kelompok
Dilihat dari segi kedisiplinan tentu
bisa mencirikan orang yang ikut dalam suatu keorganisasian atau yang tidak ikut
dalam keorganisasian. Selama ini para anggota kelompok menjalani kegiatan
dengan baik. Baik dari segi absensi maupun cara berpakaian terutama memakai
seragam pramuka.
E.
Pola Interaksi antar anggota kelompok sosial
Meskipun dalam kegiatan pramuka dibedakan atas satuan
laki-laki dan satuan perempuan tetapi, disini semuanya bekerjasama dalam
kegiatan ini dan tidak ada pengelompokan antara perempuan dan laki-laki.
F.
Faktor yang membuat anggota kelompok hubungannya
semakin erat Tentu saja ada faktor yang membuat antar anggota
kelompok hubungannya semakin erat salah satunya dengan didakannya acara diluar
program kerja yang telah disusun.
G.
Dinamika kelompok sosial ada perubahan/tidak
Dari tahun ke tahun sering terjadi
perubahan keanggotaan yang kadang menurun dan kadang naik. Angkatan 21
berjumlah 20 anggota kelompok dan tahun sekarang mengalami kenaikan anggota
sebesar 29 anggota kelompok. Dalam kegiatan ini sudah 22 kali bergantinya
kepempipinan maupun stuktur orgnisasinya. Para pengurus kegiatan kepramukaan
ini dipilih oleh pengurus angkatan tahun sebelumnya.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kelompok Sosial ini termasuk
kedalam kelompok sosial Formal karena, didalam kelompok tersebut terdapat
struktur oorganisasi dan mempunyai peraturan-peraturan yang tegas dan sengaja
diciptakan para anggotanya untuk mengatur hubungan diantara mereka.
Di SMAN 1
Kuningan Pramuka berdiri sejak 22 tahun yang lalu tepatnya pada tahun 1990.
Adapun tujuan diadakannya kepramukaan di SMAN 1 Kuningan adalah sebagai sarana
untuk mendapatkan ilmu yang tidak ada di jam sekolah, contonya seperti mengenal
dan merawat lingkungan lebih luas dan juga bisa mengenal juga keorganisasian.
Pramuka SMAN 1 Kuningan sendiri tidak mempunyai Visi dan Misi secara khusus tetapi,
ada Visi dan Misi Pramuka pada umumnya (Pramuka Indonesia).
Dinamika kelompok
sosial Perubahan dan perkembangan pasti ada saja salah satunya dilihat dari
cara menyampaikan materi kepada para peserta pramuka. Dari tahun ke tahun
sering terjadi perubahan keanggotaan yang kadang menurun dan kadan naik. Dan
tahun sekarang mengalami kenaikan anggota daripada tahun kemarin. Dalam
kegiatan ini para anggota kelompok mempunyai satu tujuan utama yaitu bagaimana
kita menciptakan suasana mengajar yang lebih berjiwa atau berwatak Pramuka yang
berlandaskan iman dan taqwa (Imtaq) serta selalu mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (Iptek) dan menjaga nama baik Pramuka SMAN 1
Kuningan.
B.
Saran
Agar pramuka
lebih berwawasan luas dan juga menciptakan inovasi baru sebaiknya, di adakannya juga visi dan misi
secara khusus karena jika semuanya hanya menganut visi dan misi secara umumnya
saja otomatis tidak adanya keberagaman atau perbedaan yang menonjol untuk
menjadi ciri khas.
Dan agar terciptanya suasana yang diinginkan
dan berjiwa pramuka, mungkin bisa lebih di utamakan dari kesadaran tiap
individu terlebih dahulu karena jika kesadaran sudah terarahkan ke hal yang
positif otomatis semuanya akan mengikuti perkembangan secara baik dan benar.